Nabi Muhammad dikenal sebagai pedagang yang hebat,
julukan beliau adalah “Al Amin”, seseorang yang jujur. Di zaman beliau,
kebanyakan orang ingin bertransaksi bisnis dengan beliau, padahal waktu
itu banyak juga pedagang-pedagang yang lain. Mengapa demikian? Berikut ini
adalah strategi marketing dari Rasulullah SAW.
1. Selalu memegang janji.
Nabi Muhammad selalu menepati
janji dan mengantarkan barang sesuai standar kualitas yang diminta pelanggan. Beliau
selalu memperlihatkan rasa tanggung jawab pada setiap transaksi yang dilakukan.
2. Tidak pernah menipu.
Ini penting sekali! Jangan
pernah bilang bahwa barang dagangan kita bagus, kalau kenyataannya rusak atau
cacat. Sekali, mungkin kita mendapat untung yang banyak, tapi seterusnya orang
tidak akan percaya dan tidak mau lagi bertransaksi dengan kita, padahal
transaksi itu akan terus kita butuhkan demi kelancaran bisnis kita. Atau
kalu kita berdagang produk yang membutuhkan timbangan atau takaran, jangan
pernah menguranginya.
Dalam hal ini juga, berbisnis
tidaklah diperbolehkan mengekploitasi kelemahan orang lain demi meraih keuntungan
yang sebesar-besarnya.
3. Menjauhi riba.
Nabi Muhammad SAW adal;ah oaring konsisten
dalam menjauhi riba, berdagang yang tidak jelas produknya (barangnya),system tengkulak
atau ijon. Nabi melarang kita membeli anak sapi yang masih dalam kandungan,
buah-buahan yang masih berbentuk bunga. Dikhawatirkan, barang yang
diperjualbelikan tidak sesuai harapan sang pembeli, atau lebih bagus dari
perkiraan sang penjual. Pasti akan kecewa!
Mengenai riba ini, Allah SWT
berfirman,”orang-orang yan g makan riba, tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran penyakit gila. Keadaan yang
demikian itu adalah disebabkan mereka beependapat , sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. (Al Baqoroh:275)
4. Berbisnis adalah beribadah.
Akhlak nabi Muhammad yang sangat
mulia secara tidak langsung merupakan alat marketing yang sangat hebat
dan tak akan lekang ditelan zaman.
Beliau melakukan pekerjaannya
bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bukan juga untuk menjadi
seorang hartawan. Akan tetapi usaha dagang yang beliau lakukan adalah ibadah
yang dikerjakan secara professional sehingga tidak menimbulkan keluhan
kekecewaan, bahkan konflik dengan pelanggan.
Rasulullah SAW. Adalah seorang
yang dermawan, beliau selalu membagikan hasil keuntungan berdagangnya di jalan
Allah.
Allah telah menjanjikan, bahwa
orang-orang yang rajin membayar zakat dan bersedekah, hidupnya tidak akan susah
dan melarat.
5. Menghindari bisnis yang haram.
Niat Rasulullah dalam berdagang
adalah untuk ibadah kepada Allah. Karenanya, beliau selalu menghindari
keuntungan yang dilarang atau haram bagi
sebuah perdagangan. Pantang juga bagi beliau untuk berdagang hal-hal yang jelas
dilarang oleh Allah.
Demikianlah strategi marketing dari Rasulullah SAW. Yakin
dan pasti! Cara bisnis yang dilakukan Rasulullah adalah yang terbaik dan
akan mendatangkan berkah dunia dan akhirat.
Referensi: by Fauziyah Arsiyanti(Aulia
Magazine, Jan. 2012)
0 komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar