“Hadapkanlah
segenap perhatianmu dengan lurus kepada agama Allah: Ciptaan murni dari Allah, yang telah
menciptakan manusia selaras dengan azas-azas/prinsip-prinsip
kemurniannya(kebenaran/ ketentuan-ketentuan pokoknya). Tiada perubahan pada
ciptaan Allah yang murni itu. Itulah agama yang kekal, tetapi kebanyakan
manusia tidak memahaminya” (Qs. Ar-Rum: 30 )
Dari ayat
fiatas, jelaslah bahwa qudrat pertumbuhan kehidupan manusia baik lahir maupun
batinnya , baik kehidupan dunia maupun akhiratnya, diselaraskan oleh Allah
dengan qudrat penciptaan/ prinsip-prinsip agama. Sistem Al- Islam tersusun atas
5 rukun atau 5 azas. Demikian jga sistem-sistem dan aspek-aspek kehidupan
manusia juga tersusun atas 5 azas pula, seperti:
I.
Pertumbuhan jasmani,
ditinjau dari usia meliputi:
a.
Masa kanak-kanak (umur 0 –
6 tahun)
b.
Masa remaja (umur 7 – 24 tahum)
c.
Masa dewasa (umur 25 – 40 tahun)
d.
Masa setengah tua (umur 41
-60)
e.
Masa lanut usia (umur 61
tahun ke atas)
II.
Pertumbuhan kemampuan lahir
meliputi:
a.
Masa asuahan orang tua ,
dibantu dengan pendidikan taman kanak-kanak(0 – 6 th)
b.
Masa pendidikan dasar perguruan tinggi (7 – 24
th)
c.
Masa berkarya nyata untuk
kehidupan ( 25 – 40 th)
d.
Masa kepemimpinan ( 41 –
60)
e.
Masa penguasaan sebagai
puncak pimpinan ( 61 th. Keatas)
Dalam
kehidupan beragamapun manusia juga
melalui 5 tahap:
Tahap I:
Melatakkan
dasar keimanan kapada Allah dan Rasul-Nya dengan kokoh dan kuat, yang
dilahirkan dengan sahadat tauhid dan sahadat rosul
Tahap II:
Membangun
dan menagakkan tiang –tiang agama yang kokoh agar agamanya berdiri tegak dan
kuat dengan melalukan sholat, baik wajib maupun sunat.
Tahap III:
Untuk memperkokoh
tiang-tiang tersebut, perlu dibangun semacam tembok , sekaligus berfungsi
sebagai benteng hingga dapat tenang, khusu’ tawaddlu’ dalam mengerjakan sholat
dengan melakukan Puasa.
Tahap IV:
Di tahap ini
manusia mulai mengisi rumah agamanya yang masih kosong dengan amalan-amalan
yang mulia dengan bersedekah berupa harta maupun ilmu yang selalu
didasrkan dengan keikhlasan dan selalu berakhlaq mulia.
Tahap V :
Inilah tahap
puncak , karena rumah agama sudah berdiri kokoh dan perabotannya sudah lengkap,
maka sudah saatnya membangun rumah-rumah baru di tempat lain dengan mengajak
orang lain membangun rumah seperti yang telah dibangunnya dengan cara bertablig
untuk menyampaikan yang haq maupun yang batil. Dengan bekal ketekunan yang tinggi dalam melakukan
tafakkur sebagai amalan Dzikkir Sir-ry dan banyak beramal mulya
tanpa pamrih, tugas bertablig yang sebenarya sangat berat itu, dapat dilakukan
dengan penuh keasabaran dan dengan hati yang tentram.
Demikian sedikit
uraian tentang keselarasan penciptaan manusia oleh Allah SWT. Dengan prinsip-prinsip
agama.
0 komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar